It's my favorite...

****************Live, Dream, Love, happy, fantasi and everything*****

Haii sobat.. selamat malam Postingan kali ini saya akan membahas apa itu informed Consent(?) Untuk lebih jelasnya, yuk baca dulu! INFORMED CONSENT Munurut Permenkes No.585/Menkes/Per/IX/1989, PTM berarti ”persetujuanyang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakanmedik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut”. Dari pengertian di atas PTMadalah persetujuan yang diperoleh dokter sebelum melakukan pemeriksaan, pengobatan atau tindakan medik apapun yang akan dilakukan. Keperawatan Profesional "INFORMED CONSENT" Perbedaan antara komite etik keperawatan dan komite keperawatan *Komite etik keperawatan : Komite yang berfungsi untuk pendidikan, membuat keputusan, melakukan peninjauan kasus dan sebagai konsultasi atau peninjauan akhir. Komite ini sangat penting sebab beranggotakan para ahli dari berbagai disiplin ilmu dan dalam bidangnya masing-masing. Mereka memiliki kemampuan untuk berdiskusi dan melakukan sharing dengan perawatn lainnya. Banyak peran perawat sebagai advokat klien bersuara secara unik dalam forum ini dengan maksud untuk membela klien. *Komite keperawatan : Pasal 27 Ayat (1) : Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga keperawatan yang keanggotaannya dipilih oleh dan dari anggota staf keperawatan fungsional yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Ayat (2) : Komite Keperawatan terdiri dari: a. Ketua merangkap Anggota ; b. Sekretaris merangkap Anggota ; c. Bendahara merangkap Anggota ; d. Anggota. Pasal 28 Komite Keperawatan mempunyai tugas : a. membina norma dan etika profesi Perawat/Bidan b. menata sistem pelayanan keperawatan c. mengatur wewenang profesi Perawat/Bidan d. menyusun SAK ( Satuan Asuhan Keperawatan ) e. memantau pelaksanaan SAK ( Satuan Asuhan Keperawatan ) f. mengkoordinir kegiatan kelompok SKF ( Staf Keperawatan Fungsional ) g. mengembangkan program Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan Pengembangan bidang keperawatan h. melakukan sertifikasi dan mengusulkan lisensi. Pengertian Informed Consent Informed Consent adalah “Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah mendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti persetujuan atau memberi izin. Jadi “informed consent” mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi. Dengan demikian “informed consent” dapat didefinisikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya. Syarat-syarat Informed Consent • Hakim Cardozo (King, 1977) menyatakan bahwa setiap manusia dewasa dan berpikiran sehat mempunyai hak untuk menetukan hal yang dapat dilakukan terhadap tubuhnya • Menurut Beauchamp bahwa informed consent dilandasi oleh prinsip etik dan moral serta otonomi pasien. • Suatu informed consent baru sah diberikan oleh pasien jika memenuhi minimal 3 (tiga) unsur sebagai berikut : Keterbukaan informasi yang cukup diberikan oleh dokter Kompetensi pasien dalam memberikan persetujuan Kesukarelaan (tanpa paksaan atau tekanan) dalam memberikan persetujuan. Peran Perawat dalam Informed Consent Perawat sangat berperan dalam pelaksanaan informed consent yaitu berfungsi sebagai advocator pasien dan sumber informasi (communicator ) bagi pasien selama fase perawatan di rumah sakit, tetapi pada kenyataanya, pelaksanaan informed consent di indonesia sampai saat ini belum terkoordinasi, karena terdapat kesenjangan dalam pelaksanaanya, Fenomena yang terlihat sekarang ini adalah bahwa perawat belum melaksanakan informed consent secara optimal sesuai dengan standar praktik keperawatan, seolah-olah perawat tidak mempunyai wewenang dalam pelaksanaan informed consent (Suhaemi,2004). Hal-hal yang harus dijelaskan oleh dokter dan perawat terkait informed consent: l Tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang ada dilakukan (purhate of medical procedure) l Tentang tata cara tindakan medis yang akan dilakukan (consenpleated medical procedure) l Tentang risiko (risk inherene in sual medical procedures) l Tentang risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi l Tentang alternatif tindakan medis lain yang tersedia dan risiko –risikonya (alternative medical procedure and risk) l Tentang prognosis penyakit, bila tindakan dilakukan l Diagnosis Contoh-contoh Informed Consent secara Tulis dan Lisan l Contoh Informed Consent secara Tertulis Persetujuan Tertulis, biasanya diperlukan untuk tindakan medis yang mengandung risiko besar, sebagaimana ditegaskan dalam PERMENKES No. 585/Men.Kes/Per/IX/1989 Pasal 3 ayat (1) dan SK PB-IDI No. 319/PB/A.4/88 butir 3, yaitu intinya setiap tindakan medis yang mengandung risiko cukup besar, mengharuskan adanya persetujuan tertulis, setelah sebelumnya pihak pasien memperoleh informasi adekuat tentang perlunya tindakan medis serta risiko yang berkaitan dengannya (telah terjadi informed consent). SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : (L/P) Umur/Tgl Lahir : Alamat : Telp : Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari : Nama : (L/P) Umur/Tgl Lahir Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis berupa……………………………………………………………………………. Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan. Jakarta,………………….20…… Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan, Ttd ttd (……………………) (…………………………..) *Coret yang tidak perlu l Contoh Informed Consent secara Lisan Persetujuan Lisan, biasanya diperlukan untuk tindakan medis yang bersifat non-invasif dan tidak mengandung risiko tinggi, yang diberikan oleh pihak pasien. Contohnya, ketika perawat melakukan komunikasi kepada psien untuk melakukan tindakan keperawatan yaitu memandikan klien dan perawatn menyanyakan kepada klien dan keluarga mengenai kesediaan untuk dilakukan tindakan. Kemudian pasien atau keluarga pun hanya menyetujui dengan lisan tanpa harus dilakukan persetujuan dengan tulisan. Kendala dari pelaksanaan Informed Consent yang Baik Ada beberapa kelemahan dalam formulir informed consent, yaitu informasinya tidak tertulis sehingga mengakibatkan ketidakjelasan informasi medis dan lemah sebagai alat bukti, pasien kurang memahami, untuk itu perlu dilakukan perbaikan, sehingga informasinya dapat diuraikan dalam formulir tersebut dan dijelaskan secara lisan. Hambatan pelaksanaan informed consent, tidak ada SOP, pemahaman pelaksana informed consent seperti perawat atau dokter belum maksimal, rendah pengetahuan pelaksana tentang hukum informed consent, dan informasi disampaikan secara lisan. Peran dokumentasi dalam pembuktian, pelanggaran, pidana dan perdata Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Dengan demikian dokumentasi keperawatan harus bersifat obyektif, akurat dan menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada diri klien. Sehingga apabila diperlukan, dokumentasi ini dapat menunjukkan bahwa perawat telah mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijakan atau peraturan institusi pemberi pelayanan kesehatan. Peran dokumentasi dalam pembinaan etik di Rumah Sakit Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Dalam hal ini, pendokumentasian memiliki peranan dalam pembinaan etik atau perilaku yang baik bagi perawat. Karena dengan dokumentasi, perawat dapat menelaah masalah klien dan dapat engetahui perkebangan kondisi klien dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik. Dengan ini, klien dapat terhindar dari malpraktek atau kerugian lainnya. Sehingga akan memberi imbas baik bagi rumah sakit. Dengan pendokumentasian yang baik, kondisi klien akan terpantau secara baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan klien. okehh gimana-gimana sudah tau kan... jadi Informend Consent itu PENTING! see you byebye^^

Haii... sobat Bila Anda lapar di tengah malam, berikut ini adalah daftar makanan ramah yang dapat Anda konsumsi tanpa perlu menyabotase kesehatan maupun program diet Anda. 1. Air Putih Rasa haus seringkali meniru rasa lapar. Jadi, sebelum Anda meraih makanan dari kulkas maupun lemari makan Anda, isi tubuh Anda dengan secangkir atau dua cangkir air. Anda bahkan dapat menambahkan lemon atau jeruk nipis sebagai perasa (dimana kedua bahan ini memiliki sifat detoksifikasi). Tunggu selama 10 menit, dan jika perut Anda masih meminta jatah, Anda bisa mengkonsumsi cemilan maupun minuman sehat lainnya. 2. Susu Rendah akan kalori dan lemak, susu mengandung triptofan, asam amino yang membantu meninabobokan Anda ke dalam tidur nyenyak. Pada dasarnya, triptofan bertanggung jawab meningkatkan produksi serotonin dalam tubuh; serotonin membantu Anda untuk merasa mengantuk. Sebagai bonus tambahan, kalsium dan vitamin D dalam cangkir susu dapat meningkatkan kesehatan tulang Anda. 3. Kacang-Kacangan Kaya akan antioksidan, kacang-kacangan merupakan cemilan bagus di malam hari. Karena kacang kaya serat, hal itu akan membantu Anda untuk merasa kenyang lebih lama dan menghindari Anda terbangun dari tidur sebelum fajar dengan perut lapar. Cemilan bergizi ini juga membantu Anda mengatur gula darah dan meningkatkan produksi serotonin dalam tubuh. Daripada mengkonsumsi cemilan dengan kadar gula tinggi, konsumsilah segenggam kacang favorit Anda. 4. Popcorn Popcorn dapat menjadi cemilan pilihan ketika Anda bangun di tengah malam dan ingin mengunyah sesuatu yang asin. Tidak hanya popcorn merupakan sumber yang baik dari karbohidrat kompleks, cemilan ini juga rendah kalori (tapi jangan disirami karamel maupun mentega). Terlebih lagi karena rendah lemak, Anda tidak akan terbangun dengan perasaan kembung atau perut melilit. Taburi saja dengan sedikit garam. 5. Sayuran Sayuran mungkin bukanlah cemilan tengah malam yang mengundang selera, namun sayuran sangat baik untuk menjadi cemilan tengah malam saat Anda sedang berdiet. Sayuran kaya akan vitamin, mineral dan fitonutrien yang dapat digunakan tubuh Anda untuk menyembukan dan menyehatkan tubuh sepanjang malam. Sayuran juga mengandung banyak air sehingga Anda tidak akan merasa haus saat bangun. Terlebih lagi sayuran rendah akan kalori dan lemak, sehingga Anda tidak perlu kuatir saat mengkonsumsinya dengan porsi besar. 6. Biji-Bijian Seperti susu, makanan yang sarat dengan karbohidrat dapat membantu meningkatkan kadar darah triptofan (asam yang mendorong produksi serotonin). Namun berhati-hatilah: karbohidrat olahan seperti pasta, keripik dan roti tawar, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan membuat tidur Anda kurang nyenyak. Ambillah biji-bijian utuh seperti sereal oatmeal, sereal dingin kaya serat atau roti gandum, lalu pergilah tidur. 7. Kalkun Protein tanpa lemak tidak hanya membentuk otot Anda tetapi juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama tanpa memperlebar pinggang Anda. Protein tanpa lemak yang berasal dari daging memiliki kalori lebih sedikit dibandingkan karbohidrat maupun makanan kaya lemak lainnya. Jadi, jika Anda ingin ngemil di malam hari, gigitlah beberapa irisan kalkun maupun keju rendah lemak untuk memuaskan perut Anda sampai pagi. Sumber : saidaonline Tag Keyword : cemilan sehat, lapar, tengah malam, cemilan, diet Lintas.me http://www.jawaban.com/index.php/health/detail/id/66/news/111223150307/limit/0/7-Cemilan-Sehat-Tengah-Malam.html

Haii.. selamat malam menjelang pergantian hari senin ke- hari selasa.. Apakah sobat tau apa itu PHC? Untuk itu yukk maree!

A. PENGERTIAN PHC Pelayanan kesehatan primer /PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan. adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setaip tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self Detemination). TINJAUAN SEJARAH Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. pada konferensi internasional 1978 di Alma Alta (Uni Soviet) pada tanggal 12 september 1978, ditentukan bahwa tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. resolusi dikenal dengan Health For All by the Year 2000 (HFA 2000) atau sehat untuk semua ditahun 2000 adalah merupakan target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO. Pada tahun 1981 setelah diidentifikasi tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi yang dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986. indikator tersebut adalah 1. Perkembangan sosial dan ekonomi 2. Penyediaan pelayanan kesehatan status kesehatan 3. Kesehatan sebagai objek atau bagian dari perkembangan sosial ekonomi. Pemimpin perawat yang menjadi kunci dalam mencetuskan usaha perawatan PHC. adalah Dr. Amelia Maglacas pada tahun 1986. KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Konsep pelayanan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik. B. TUJUAN PHC 1. TUJUAN UMUM Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima pelayanan. 2. TUJUAN KHUSUS a. pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani b. pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami c. pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani d. pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. C. RUANG LINGKUP PHC 1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya. 2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi 3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar. 4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana 5. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama 6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat 7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa. 8. Penyediaan obat-obat essensial. CIRI-CIRI PHC 1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat 2. Pelayanan yang menyeluruh 3. Pelayanan yang terorganisasi 4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat 5. Pelayanan yang berkesinambungan 6. Pelayanan yang progresif 7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga 8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC 1. Mendorong partisipasi aktif dalam pengenbangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan 2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu 3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat 4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat 5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat. KESIMPULAN PHC merupakan strategi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat. Para petugas pada sistem PHC merupakan mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat PHC menandaskan pelyanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan, Implementasi aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai PHC Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan melaksanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial. Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil keputusan sendiri dan mempercayai diri sendiri. Target dari PHC adalah seluruh masyarakat dan bukan individu. PHC berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan komponen dari PHC Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi PHC TIM PHC terdiri dari perawat, dokter gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet. Perawat yang efektif dari sistem PHC bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumber dan dengan profesional-profesional lain dimasyarakat yang bersangkutan. Perawat di tim PHC membutuhkan kepemimpinan yang disertai keterampilan manajemen. A. Pengertian PKMD  Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.  PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya (Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976)  PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan. (Kanwil Depkes Jawa Timur) Pokok-pokok pemikiran yang fundamental yang melandasi definisi PKMD tersebut diatas ditekankan melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :  Untuk keberhasilan PKMD di suatu daerah herus memanfaatkan pendekatan operasional terpadu (comprehensive operational approach) yang meliputi pendekatan secara sistem (system approach), pendekatan lintas sektoral dan antar program (inter program and inter sektoral approach), pendekatan multi displiner (multi displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dsb.  Dalam pembinaan terhadap peran serta masyarakat melalui pendekatan edukatif, hendaknya faktor ikut sertanya masyarakat ditempatkan baik sebagai komplemen maupun suplemen terdepan dalam penunjang sistem kesehatan nasional ini.  Sebagai kegiatan yang dikelola sendiri oleh masyarakat, PKMD secara bertahap dan terus menerus harus mampu didorong untuk membuka kemungkinan-kemungkinan menumbuhkan potensi swadayanya melalui pemerataan akan peranserta setiap individu di desa secara lebih luas dan lebih nyata  Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu meningkatkan kegiatan diluar gedung (ourt door activities) untuk mengarahkan “intervensinya “ di dalam memacu secara edukatif terhadap kelestarian kegiatan PKMD oelh masyarakat dibawah bimbingan LSD. Kegiatan masyarakat tersebut diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa masyarakat sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan tersebut tak lain merupakan bagian integral dari pembangunan nasional umumnya dan pembangunan desa khususnya. Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan di tingkat kecamatan mengambil prakarsa untuk bersama-sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan menggerakkan peran serta masyarakat (PSM) dalam bentuk kegiatan PKMD. B. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup 1. Tujuan khusus a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka b. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa d. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator : - Angka kesakitan menurun - Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak - Angka kelahiran menurun - Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita D. Ruang Lingkup Tujuan PKMD adalah meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama lingkungan dan faktor perilaku masyarakat oleh karenanya kegiatan PKMD tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan saja, akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat. Misalnya : Kegiatan usaha bersama dalam bentuk koperasi simpan pinjam untuk meningkatkan pendapatan, atau usaha bersama untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan bekerja sambil belajar, dan sebagainya. Penegmbangan PKMD tidak terbatas pada daerah pedesaan saja, akan tetapi juga meliputi masyarakat daerah perkotaan yanga berpenghasilan rendah. Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pos pelayanan terpadu (posyandu) 5 program, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare juga merupakan salah satu bentuk dari kegiatan PKMD. LANGKAH PEMETAAN PKMD 1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal mencakup salah satu dari 8 unsur Primary Haelath Care sebagai berikut: a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta perlindungannya. b. Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi. c. Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai. d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana e. Imunisasi untuk penyakit yang utama f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemi setempat g. Pengobatan penyakit umum dan luka-luka h. Penyediaan obat esensial. 2. Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan sebagai berikut: a. Berpedoman pada GBHN. b. Dilakukan dengan kerja sama lintas program dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif. c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada Gubernur, Bupati, atau Camat. d. Merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan. e. Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa. f. Puskesmas sebagai pusat pembangunan dan pengembangan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator. Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PKMD 1. Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah 2. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka 3 Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka 4. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat 5. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD. Sudah taukan apa itu PHC... Thanks yahh.. see you byebye^^

Haii.. Selamat malam sobat Sebelumnya apakah kalian semua sudah mengetahui apa itu KOPING? Jika belum, yuk kita bahas bersama! KOPING.. Koping berasal dari kata coping yang bermakna harfiah pengatasan atau penanggulangan (to cope with = mengatasi, menggulangi). Namun karena istilah coping merupakan istilah yang sudah jamak dalam psikologi serta memiliki makna yang kaya, maka pengggunaan istilah tersebut dipertahankan dan lansung diserap kedalam bahasa Indonesia untuk membantu memahami bahwa koping tidak sesederhaa makna harfiahnya saja. Koping sering disamakan dengan adjustment (penyesuaian diri). Koping juga sering dimaknai sebagai cara untuk memecahkan masalah ( problem solving). Pengertian koping memang dekat dengan kedua istilah diatas, namun sebenarnya agak berbeda pemahaman adjustment biasanya merujuk pada penyesuaian diri dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Koping adalah suatu respon individu terhadap apa yang dialaminya, seperti masalah-masalah yang terjadi terhadap kehidupannya. Intinya koping adalah cara seseorang atau individu untuk menyelesaikan masalahnya,jika koping yang digunakan baik maka masalah dapat terselesaikan, sedangkan jika individu tersebut tidak menggunakan koping dengan baik maka tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik. Koping sendiri samapi sekarang ini belum diketahui apa penyebab utamanya, namun bisa juga karena Stres yang tinggi, ketegangan psikologi dalam menghadapi masalah kehidupannya. Untuk itu sobat-sobat kalau kita mempunyai masalah jangan sungkan untuk saling berbagi dengan orang lain, contohnya bisa curhat sama orangtua, sama teman dan lainnya yang bisa kalian percya.. Maka dari itu mari kita menyelesaikan masalah kita sendiri khususnya dengan koping(cara) yang benar. Jangan seperti orang ini nih, melampiaskan masalahnya dengan cara tidak wajar.. Lihat gambar dibawah ini..!

hehe aneh yahh sobat..! Awas tuh giginya nanti pada rontokk (ha ha ha)


HAII..^^ Semalat malam

Untuk para sobat sobat  ku  SMK KESEHATAN EL-HURRIYAH Khususnya Keperawatan yang sebentar lagi mau menghadapi UK(Uji kompetensi), ini salah satu materi untuk kita pelajari dalam menghadapi UK nanti.. semoga kita diberikan kemudahan dalam melaksanakan prosedur kerjanya pada saat UK nanti yahh.. A-PLUSS & SAPULUHH OKEHH *prokk prokk prokk

Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh.
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang, maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut berlangsung lama, akan terjadi kematian.
Sistem yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan oksigen adalah sistem pernafasan, sistem persarafan dan kardiovaskuler. Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen akan mengalami hipoksia dan akan terjadi kematian.
Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernafasan, membebaskan saluran pernafasan dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada dan cara penghisapan lendir (suction)

Pemberian Oksigen

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal, kanula nasal dan masker oksigen

Tujuan Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

  1. Memenuhi kebutuhan oksigen
  2. Mencegah terjadinya hipoksia

Alat dan Bahan Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

  1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
  2. Kateter nasal
  3. Vaselin / jelly

Prosedur Kerja Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Kateter nasal

  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  2. Cuci tangan
  3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1 - 6 liter/menit. Kemudian observasi humidifier dengan melihat air yang bergelembung
  4. Atur posisi pasin dengan semi fowler
  5. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda
  6. Buka saluran udara dari tabung oksigen
  7. Berikan minyak pelumas (Vaselin / jelly)
  8. Masukkan ke dalam hidung sampai batas tadi yang ditentukan
  9. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belumengan menekan lidah pasien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya di belakang uvula)
  10. Fiksasi pada daerah hidung
  11. Periksa kateter nasal setiap 6 - 8 jam
  12. Kaji cuping, septum dan mukos hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6 - 8 jam
  13. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
  14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Prosedur Cara Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Refferensi

  1. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakrata : EGC : 2004
#Posting ini diambil dari http://www.kapukonline.com

Haii Sobat FRS... Post'an pertama ini aku akan memberikan penjelasan tentang teori Maslow. Sebelumnya juga saya sudah pernah diberikan penjelasan teori Maslow oleh guru. Yukk.. kita mulai..


Ada 5 tingkatan kebutuhan dasar manusia dalam teori Maslow, yakni :

1. Aktualisasi Diri 

    aktualisasi diri yaitu pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

 

2. Kebutuhan Harga Diri 

    penghargaan faktor penghargaan internal dan eksternal

 

3. Kebutuhan Mencintai dan dicintai 

    Kebutuhan ini meliputi, rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.

 

4. Kebutuhan Rasa aman dan nyaman

    Kebutuhan rasa aman meliputi, rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.

 

5. Kebutuhan Fisiologis 

    Fisiologis, misalnya rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya

 

   Dalam teori maslow ini, digambarkan seperti Piramida yang saling berkesinambungan, Seperti gambar berikut ini..

 

Teori motivasi yang paling terkenal yaitu hierarki teori kebutuhan dasar  Abraham Maslow.  Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan.

 

Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan seperti pada gambar diatas. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan harga diri, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. 

 

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.




See you byebye sobat FRS...^^